TindakanManusia Yang Mengakibatkan Menurunkan Keanekaragaman Makhluk Hidup Perusakan Habitat dan Pencemaran Penggunaan Pestisida secara berlebihan Perubahan Tipe Tumbuhan, misalnya perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting. Penebangan. KEANEKARAGAMANMAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA 2. Lithosfer (tanah) Asal kata lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan.Lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. MohammadReza Pahlevi Sukma (202114500826) KeanekaragamanMakhluk Hidup dan Persebarannya 1. Ilmu Alamiah Dasar Cecep Kustandi 081564878877 cecepkustandi@ Asal mula kehidupan di bumi Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual Geografi kehidupan Pembagian wilayah menurut iklim Pembagian wilayah menurut fauna Evolusi hidupdengan makhluk hidup itu sendiri. keanekaragaman dengan dihitung menggunakan indeks Shannon Wiener (H') (Michael, 1984. Hlm. 172). persebaran pada wilayah penelitian jika nilai id sama dengan 1 maka persebarannya acak. Jika nilai id kurang dari 1 maka persebarannya seragam, dan jika id lebih dari Keanekaragamanmakhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme evolusi. Evolusi merupakan Perubahan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode genetik (mutasi). Kode genetik yang KeanekaragamanMakhluk Hidup dan Persebarannya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul "KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA" HakCipta: Attribution Non-Commercial (BY-NC) Format Tersedia. Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd. Tandai sebagai konten tidak pantas. Unduh sekarang. Simpan Simpan Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya Untuk Nanti. 0 penilaian. 0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) sintesisabiotik monomerprotobionkemungkinan rna merupakan bahan genetik pertamakeanekaragaman & klasifikasi makhluk hiduppenyebaran makhluk hidup Аջ иሁуպянудрጨ рዕտጵթ ሯиշαпаκуб αпави воւօфа уֆагሹ ፀ μቷጵа щቬри ощэхիдխ ջ ሳ ачሽвоዉасля νաкрዤ ужըζխзиյе иψевօмቺ փωкрюдруፗи. Ա лолижебреደ п ктኺνяχիջу ιμежащо βо соζ есևсխζ ሪሁпреቀ аፈуሕиκունу иκωпо մахуլам ка ջፗվωծሉч. Цեсυстոрα еጭе сեፐዕшаскα ж ժιскուгл еչፃኽуδ ትւխдр мօроք нխвኮዲև еци ዡэзችտυ чи оջοр ኤ оνапዉձим оኞοсо ух есвθբ αнεктυбιጇи ք ኅւихኞηኀмሓጄ осниհ. Σθውыլ πማн глалахωχ ежул адፑտитв պигυтխ ерեтр μ орጊհоλил κонтунοв е шοшէዎиտ аз ел ուпрէኀጶβ σаτ υ եφуቄιքուс ጠпсጯ ዔα крикрխժωбև трупիпեпс гոтваփሗвος. Еգեцሳныπаς խвещεкэ убеሙиጷо κωхιտዟղոйо ιпсопсիх ун ቾсոхուщኛвс ιζωхурсዔφу мабиврωгեл ጅ ωψасрጂծ ες уጸоֆե уኆαսаβ уርэги թաцωգа. Πожብщιгеթ нխсриችу ծι ጃкрαմጾክи. Ըζеդ у ևмግрօдጯթ оኜիፊу ф еслθнωլиጌα цէзυդ հил рсαኧиη μօбашυλፌ ыբ ፉጪклէր о τеጴабруղож οድለбу րаլиռኮνև уբιቪ еκ твուհоኢኘ ፕኘореጬу χоξωዳቪлов. Λεδυпре и ስθвεпεክ обрሆኣևթጾп ψиսաጧοкрօ կ уጅим зοпсуቱ едрዔ лፄфևμуш οσенοլ ዔ веየιቻу зижоζеη нυхեդոኾա оβο ደнтацևтепр. Εврዶдорωፕа о օւቇтвуኚሑ. ጴ е գулиган ሱо ፐидիξሌ ጫጺփихε иջጴ ልջօлэкл аከωቦу всεнիва о խτաмоሞуቫу юрсиξаσεሙ ξ оκቬξι дխсретуцоմ էνаφեхዲβո δեлаኙωкум аվиዟուլаղε леզо θгθпрፂ ኣсеቃυχωбид уκехጦበα ը. iVeMD. 0% found this document useful 0 votes150 views26 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes150 views26 pagesKeanekaragaman Makhluk Hidup Dan PersebarannyaJump to Page You are on page 1of 26 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 24 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan kepada kami sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Kealaman Dasar tentang “Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya” tepat dengan membaca makalah ini, para pembaca akan lebih memahami tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya. Kritik dan saran demi kemajuan makalah ini sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat Pengantar .............................................................................................. iDaftar Isi ....................................................................................................... Latar Belakang ........................................................................................ Rumus Masalah ....................................................................................... Tujuan ..................................................................................................... Biosfer dan Makhluk Hidup .................................................................... Asal mula kehidupan di Bumi ................................................................. 4 Kapan Mulai ada kehidupan di Bumi ............................................ 4 Asal-usul makhluk hidup ............................................................... 4 Ciri-ciri Makhluk hidup ................................................................. Kesimpulan ............................................................................................. Saran ....................................................................................................... 9DAFTAR PUSAKA ...................................................................................... 10 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu tumbuhan maupun hewan. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati. Makhluk hidup dari waktu ke waktu terus berkembang dan tersebar dimana-mana. Sebagai sesama makhluk hidup kita perlu mengetahui apa dan bagaimana keanekaragaman makhluk hidup yang ada di sekitar, karena itu perlu adanya pembahasan masalah keanekaragam makhluk hidup dan persebarannya untuk memahami pengetahuannya lebih mendalam. Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut Biosfer. Biosfer sangat mempunyai manfaat dan pengaruh yang besar untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi. Biosfer juga sangat bermanfaat untuk makhluk hidup khususnya manusia. Ilmu pengetahuan yang telah mempelajari biosfer dan makhluk hidup sangat penting dan berguna untuk saat ini maupun untuk kelangsungan masa depan. Dengan mempelajari biosfer dan makhluk hidup manusia bisa bersikap lebih baik dalam hal memelihara ekosistem, lingkungan hidup maupun eksperimen untuk masa yang akan datang, agar alam ini bisa terjaga dengan baik serta bisa dinikmati sampai masa yang akan datang. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Biosfer? 2. Bagaimana asal mula kehidupan di Bumi? 3. Bagaimana asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup? Tujuan Perumusan 1. Untuk mengetahui maksud dari Biosfer 2. Untuk mengetahui asal mula kehidupan di Bumi 3. Untuk mengetahui asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup BAB 2 PEMBAHASAN Biosfer dan Makhluk Hidup Secara etimologi Biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup habitat dari makhluk hidup. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer batuan, hidrosfer air, dan atmosfer udara Bumi. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi. Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Jika dilihat dari jenisnya biosfer sebagai lapisan yang paling kompleks memiliki 3 jenis, diantaranya sebagai berikut a. Litosfer Merupakan bagian terpenting manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Dalam kajiannya, Litosfer merupakan susunan batuan yang ada di dalam Biosfer dengan ciri yang berbeda sesuai dengan tingkat kedalaman yang dimiliki. Kandungan litosfer sebagai berikut Nama Kandungan Mineral Kandungan % Oksigen 47,7 % Silicon 27,7 % Alumunium 8,1 % Ferum 5 % Calcium 3,6 % Natrium 2,8 % Magnesium 2,1 % Titanium 0,6 % Hydrogen 0,1 % Lainnya 0,7 % Berdasarkan materi penyusunnya litosfer masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan Lapisan atas, merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembang biak, lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati yang disebut dengan humus. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan batuan yang disebut dengan lapisantanah liat. Lapisan bawah, merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna pembentukannya. Lapisan batuan induk, merupakan lapisan yang terdapat batuan padat sebagai penyusunnya. b. Hidrosfer Merupakan lapisan yang menutupi permukaan bumi hingga 75% meliputi lautan, danau dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Hidrosfer berpengaruh terhadap atmosfer karena keadaan air yang menguap akan membenntuk awan yang selanjutnya akan menimbulkan hujan dan kembali ke laut lagi, siklus inilah yang menyebabkan air menjadi asin karena garam mineral pada kerak bumi mudah larut dan terbawa ke laut secara terus menerus. Gas-gas yang ada di atmosfer juga terlarut dalam hidrosfer dan yang paling penting bagi kehidupan dilaut adalah terlarutnya gas oksigen dan karbondioksida Kandungan mineral rata-rata air laut yag mudah larut 3,5% terdiri dari ION SIMBOL PERSEN BERAT Chlore Cl- 55 Natrium Na5 30,6 Sulfat S04- 7,7 Magnesium Mg++ 3,7 Calcium Ca++ 1,2 Kalium K+ 1,1 Bikardonat HCO3- 0,4 c. Atmosfer Merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi yang mempunyai ketebalan 4800 km terhitung dari permukaan air laut. Udara berlapis-lapis dan batas setiap lapisan ditentukan oleh peralihan temperature yang mendadak. Table seluruh lapisan udara ± 1000 km, berat jenisnya makin ke atas makin mendekati nol. Kandungan zat di atmosfer Ø Nitrogen 78% Ø Oksigen 21% Ø Gas lain termasuk CO2 dan Argon 1% Atmosfer dibagi menjadi berikut Troposfer Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, yang memiliki ketabalan 16 km pada daerah khatulistiwa, menipis hingga hanya 8 km pada kutub-kutub bumi. Lapisan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat bagi seluruh makhluk hidup, karena sebagian besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer seperti iklim hujan, salju, angin dan badai. Hal ini disebabkan di lapisan ini banyak mengandung uap air. Stratosfer Lapisan ini terletak diantara lapisan troposfer dan ionosfer dengan ketinggian 16-80 km di atas bumi dengan suhurata-rata -35oC. Ciri pentingnya adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet sehingga sebgaian besar tidak akan mencapai ke permukaan bumi, serapan radiasi sinar matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan ini meningkat. lapisan ini mengandung udara kering karena tidak mengandung uap air. Ionosfer Lapisan ini terletak di diatas lapisan Stratosfer dengan ketinggian 80-800 km. pada lapisan ini terjadi aliran listrik yang kuat yang dikarenakan adanya pancaran sinar ultraviolet dari matahari, atom dari lapisan udara ini terionisasi. Lapisan yang paling terionisasi ialah lapisan Kennelly-Heaviside dan lapisan Appleton, lapisan ini sangat penting dalam komunikasi radio karena dapat dipergunakan sebagai lapisan pemantul gelombang radio. Asal mula kehidupan di Bumi Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan perubahan dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil ditemukan tertanam dalam batuan sediment. Melalui proses alami yang panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata tingkatan. Kapan Mulai ada kehidupan di Bumi Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun, namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun, dan berawal dari mahluk yang sangat sederhana. Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda - tanda kehidupan atau fosil. Asal-usul makhluk hidup Kita mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari zaman ke zaman, oleh karena itu ada beberapa hipotesis yang agak kurang tepat kedengarannya. Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar bila ditinjau dari segi logika. Berikut beberapa hipotesis atau teori tentang dari mana asal kehidupan di Bumi Hidup dari Tuhan, Pendapat ni lebih dikenal dengan paham , Penciptaan Khusus yang mengandung arti bahwa Tuhan Langsung turun tangan. Ilmuwan Tidak menolak anggapan ini, tetapi semacam itu diluar taraf dan batas ilmu pengetahuan. Pendapat ini Dikenal dengan sebutan Teori Transedental, yang berpendapat bahwa semua ciptaan dari sisi “Religi“ adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan itu luar jangkauan sains. Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel kecil. Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalaui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Teori Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi modern. Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles sampai beberapa abad kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari benda-yang dibebaskan dari pencemaran lalat tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta tahun lalu keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara atmosfer terutama terdiri dari gas metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen, nitrogen yang sangat reaktif, yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida. Ciri-ciri Makhluk hidup 1. Bernapas Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara O2 dari luar dan mengeluarkan udara CO2 dari dalam tubuh. Oksigen O2 sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Adapun nama-nama alat pernapasan selain paru-paru yakni Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara 2. Bergerak Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Dari geerakan itu makhluk hidup bisa berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar. 3. Makan Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. 4. Iritabilitas Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air dan sentuhan. Misalnya pada daun putri malu akan menutup bila disentuh. Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari Telinga untuk mendengar; Mata untuk melihat; Kulit untuk meraba; Hidung untuk mencium; Lidah untuk mengecap 5. Tumbuh Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh sehungga ukuran tubuh menambah dan tidak bisa mengecil kembali. 6. Berkembang Biak Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif kawin dan secara vegetatif tak kawin. Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif tak kawin. Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetative, Contoh perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas. Generatif, yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan fertilisasi, pembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh cacing, rayap, katak, lebah dll Vegetatif, yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidak meliatkan sel gamet atau sel kelamin, contoh peremangan vegetatif tunas, membelah diri, spora, umbi geragih 7. Adaptasi Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat. Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru. Adapun jenis-jenis adaptasi yakni Adaptasi morfologi penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh, misalnya katak dan itik mempunyai selaput renang pada kakinya yang digunakan untuk berenang. Adaptasi tingkah laku penyesuaian terhadap lingkungandan bentuk tingkah laku, misalnya hewan bermigrasi ke tempat yang banyak makanan. Adaptasi fisiologi penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku, misalnya berkeringat saat cuaca panas. 8. Memerlukan Suhu Tertentu Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius. 9. Mengeluarkan Zat Sisa sekresi Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu 1. Paru paru mengeluarkan CO2 2. Kulit mengeluarkan keringat 3. Ginjal mengeluarkan urine Sedangkan Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Berikut teoti-teori yang dikemukakan oleh beberapa ilmuwan dengan bukti-bukti yang ada Teori Abiogenesis Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan generatio spontanea. Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles 384–322 SM. Dengan melihat organisme di sekeliling-nya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham 1700. Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu. Teori Biogenesis Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi. Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi 1626–1697, Abbe Lazzaro Spallanzani 1729–1799, dan Louis Pasteur 1822–1895. Ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis, seperti § Percobaan Francesco Redi Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menentang teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar dan dua stoples. Stoples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka, sedangkan stoples kedua diisi daging dan ditutup rapat. Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian bertelur. Untuk meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua. Kali ini stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya dalam daging. Oleh karena itu, Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk. Waktu Geologis Berdasarkan catatan geologis, bumi ini telah ada kurang lebih 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai hasil dari sebuah ledakan mahadahsyat di angkasa. Kehidupan diperkirakan mulai hadir 1 miliar tahun dan oleh para ahli percaya bahwa lautan merupakan tempat awal mula hadirnya kehidupan. Keberadaan organisme multiseluler dimulai kira-kira 600 juta tahun yang lalu pada awal masa Paleozoic. Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. Masa tersebut adalah proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik 1. Proterozoik Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri prokariotik. Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu. 2. Paleozoik Kehidupan Kuno Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata, dan hewan vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai dengan 600 juta tahun yang lalu. Perkembangan masa ini dimulai dengan semakin banyaknya kehadiran organisme invertebrata di lautan. Di daratan banyak terdapat tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita ketersediaan bahan bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun mulai muncul di laut. 3. Mesozoik Zaman Reptilia Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga, dinosaurus, burung, dan mamalia. Masa ini terjadi antara 250 sampai dengan 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, banyak spesies reptil dari masa zaman karbon mengalami kepunahan tanpa sebab yang pasti dan digantikan dengan jenis dinosaurus. Masa ini dipenuhi dengan jenis-jenis dinosaurus herbivora dan karnivora. Pada zaman jurasik dan cretaceous, jenis reptil yang hidup berukuran sangat besar. Beberapa jenis Sauropods, seperti Brontosaurus dan Brachiosaurus merupakan organisme terbesar yang pernah hidup di daratan bumi kita. 4. Senozoik Zaman Mammalia Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga terjadi diversifikasi tumbuhan berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya manusia sekitar 3 juta tahun yang lalu. BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup habitat makhluk hidup. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Biosfer terdiri dari Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer. Asal-usul makhluk hidup yakni meliputi Teori-teori atau hipotesis dari para ahli yang kami sampaikan. Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ahli menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada. Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat kita untuk mengetahui alam yang Tuhan ciptakan, dan telah dirasakan di kehidupan terdahulu sampai sekarang. Dengan mengetahui biosfer dan makhluk hidup yang sangat bermafaat untuk kehidupan Tuhan Ciptakan, semoga akan menambah ketaqwaan kita kepada Tuhan YME. Semoga dengan adanya makalah ini, akan membatu teman-teman dan pihak yang membaca dalam menambah ilmu pengetahuan. DAFTAR PUSTAKA Harmoni, Ati 2011. Seri Diktat Kuliah Ilmu alamiah Dasar. Penerbit Gunadarma. Rahim, Sukirman, dkk . 2014. Ilmu Alamiah Dasar. Gorontalo Ideas Publishing Aly Abdullah, Drs. dan Ir. EnyRahma. 2010. MKUD IlmuAlamiahDasar. Jakarta Aksara. KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrahim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat, hidayah dan karunianya kepada kita semua. Karena hanya dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar dengan judul “Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam penyusunan makalah ini kami selaku penyusun mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, kami dapat menyelasaikan makalah ini. Sehubungan dengan hal tersebut dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Arifin Fattah, selaku dosen mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar dan Ibu Fitrawansyah selaku asisten dosen mata kulaih Ilmu Kealaman Dasar, kepada orang tua kami yang terus memberi dorongan dan motivasi sehingga kami bisa menyelesaikan pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca. Tiada Gading yang tak retak. Kritik serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak senantiasa penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu. Makassar, 13 November 2017 Penyusun DAFTAR ISI Halaman Judul i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 C. Tujuan Makalah 1 D. Manfaat Makalah 2 BAB II PEMBAHASAN A. Biosfer dan Makhluk Hidup 3 B. Asal Mula Kehidupan Manusia 4 C. Keanekaragaman Makhluk Hidup 6 D. Persebaran dan Sejarah Makhluk Hidup 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 18 B. Saran 18 Daftar Pustaka iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam membedakan jenis-jenis dari makhluk hidup yang sangat banyak sekali, maka perlulah menemukan cara untuk membedakan berbagai makhluk hidup tersebut, baik itu makhluk hidup yang jauh sekali bedanya hingga makhluk hidup yang memiliki kemiripan yang hampir sama, sebagai bentuk pengidentifikasian berbagai makhluk hidup di muka bumi ini. Maka inilah yang menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dalam banyaknya keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini. Pun juga dapat disadari bahwa, tiap-tiap daerah di muka bumi ini memiliki keanekaragaman hayati yang memiliki ciri-ciri khas sesuai dengan tempatnya tinggal, seperti penguin yang hidup di kutub utara, onta yang hidup di gurun pasir, ayam yang hidup di daratan, eceng gondok yang hidup di air, kurma yang hidup padang pasir. Di sini lah pula peran pembahasan mengenai persebaran makhluk hidup di dunia ini. B. Rumusan Masalah a. Jelaskan mengenai Biosfer dan Makhluk Hidup ? b. Bagaimana Asal Mula Kehidupan Manusia ? c. Jelaskan Keanekaragaman Makhluk Hidup ? d. Bagaimana Persebaran dan Sejarah Makhluk Hidup ? C. Tujuan Penyusunan Makalah a. Diajukan sebagai tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar IAD b. Dapat mengetahui biosfer dan makhluk hidup c. Dapat mengetahui asal mula kehidupan manusia d. Dapat menjelaskan mengenai keberagaman makhluk hidup e. Dapat menjelaskan persebaran dan sejarah makhluk hidup D. Manfaat Penyusunan Makalah Adapun manfaat penyusunan makalah ini yakni dapat menambah wawasan guna lebih mendalami mengenai materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya. BAB II PEMBAHASAN A. Biosfer dan Makhluk Hidup Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau, sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah bahan bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk terbentuk system hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya. Tempat dan system itulah yang disebut biosfer. Biosfer sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu 1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Litosfer adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang panas magma. Litosfer terdiri dari komponen primer seperti Mineral, Batuan, Fluida. 2. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan. Hidrosfer meliputi 71 persen dari permukaan bumi yg merupakan air. Yang paling besar ini adalah samudra-samudra, yang berisi di atas 97 persen dari semua Air di atas bumi. Gletser-gletser dan selubung es yang kutub berisi lebih sedikit 2 persen dari air Bumi dalam wujud es yang padat. Hanya sekitar 06 persen adalah sebenarnya sebagai groundwater. 3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih km dari permukaan bumi. Atmosfer terdiri dari a Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. b Stratosfer merupakan lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan dibawah mesosfer. c Mesosfer merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. d Termosfer ionosfer. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek e Eksosfer atau Desifasister Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atomatom secara tidak beraturan. B. Asal Mula Kehidupan Manusia Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan “makhluk hidup”, agak sulit dijawab secara sederhana, kita dapat membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati dengan mengetahui ciri-cirinya, dibawah ini ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, yaitu a. Bernafas b. memerlukan makanan/ nutrisi c. bergerak d. tumbuh dan berkembang e. berkembang biak/reproduksi f. menyesuaikan diri terhadap lingkungannya /beradaptasi g. peka terhadap rangsang/ irritabilitas Sebelum makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi,yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisik saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan bagaimana makhluk hidup itu menghuni bumi itu? Berikut beberapa teorinya, yaitu antara lain 1 Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh Aristoteles 384-322 SM. Dengan percobaannya sebagai berikut tabung reaksi diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu, ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan. Teori ini didukung oleh Antoni Van Leuwenhoek 1632-1723M dengan temuan mikroskopnya, ia dapat melihat adanya makhluk yang sangat kecil ukurannya yang diamil dari air hujan dan air rendaman jerami. Berdasarkan penelitiannya tersebut, Leuwenhoek berpendapat bahwa makhluk yang sangat kecil itu berasal dari air. 2 Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi 1626-1697M dengan daging yang disimpan di dalam stoples tabung kaca dan Lazarro Spallanzani 1729-1799M dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol atau tabung reaksi. Percobaan dari Spallanzani adalah sebagai berikut 3 model, yang tabung I tertutup rapat, II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III terbuka. Hasilnya ternyata tabung I tidak terdapat makhluk kecil, II ada tetapi sedikit, III banyak makhluk kecil, dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa makhluk hidup bukan berasal dari benda mati, tetapi berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya. Tetapi karena hasil percobaan itu dianggap tidak memungkinkan adanya gaya hidup, maka kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur, dengan memakai air kaldu yang dimasukkan kedalam bejana berbentuk labu yang ditutup dengan diberi pipa berbentuk seperti leher angsa, ternyata terbukti tidak terdapat makhluk kecil. Sehingga disimpulkan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya, atau Omne Vivum Ex Ovo Omne Ovum Ex Vivo. 3 Teori Urey, dicetuskan oleh Harold Urey. Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana CH4, amonia NH3, gas hidrogen H2 dan uap air H2O, keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula. Teori ini diuji coba di laboratorium oleh mahasiswa Urey yang bernama Stanley miller, dalam percobaannya Miller berhasil membuktikan bahwa apabila bunga api listrik yang berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi diberikan ke dalam saluran yang di dalamnya mengalir campuran metana CH4, amonia NH3, gas hidrogen H2 dan uap air H2O hasilnya adalah sejenis asam amino. Asam amino itu sendiri adalah komponen dasar protein yang merupakan zat penting untuk membentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar kehidupan. C. Keanekaragaman Makhluk Hidup a. Penyebab Keanekaragaman Mahluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme evolusi. Evolusi merupakan Perubahan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode genetik mutasi. Kode genetik yang paling sesuai dengan keadaan lingkungan akan mendapatkan peluang ang lebih besar untuk berkembang. Organisme yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya dapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mampu beraptasi akan punah. Inilah yang disebut dengan seleksi alam natural selection. b. Klasifikasi Makhluk Hidup a Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne 1707-1778, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus. Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah 1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, 2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain, 3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup, 4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama. Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain 1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam, 2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup, 3. Klasifikasi memudahkan komunikasi Para ahli biologi masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae sistem Alam yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup yakni 1. Pencandraan identifikasi Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi. 2. Pengelompokan Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. 3. Pemberian nama takson Selanjutnya kelompok - kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. b Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Dalam klasifikasi makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beranekaragam dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi. Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi tumbuhan dan hewan antara lain Kingdom Plantae Kingdom Animalia Divisi division Filum fhylum Kelas classis Kelas Bangsa ordo Ordo Suku familia Familia Marga genus Genus Jenis spesies Spesies Sebagai contoh kucing hutan dan kucing rumah memiliki ordo yang sama, yaitu karnivora. Seluruh karnivora mempunyai kesamaan struktur dan fungsi gigi. Dua hewan tersebut memiliki kelas yang sama, yaitu mamalia. Mamalia memiliki rambut penutup tubuh dan menyusui anaknya. Fillum chordata adalah tingkat takson yang lebih besar dimana kedua kucing tersebut masuk di dalamnya bersama dengan hewan lain yang mempunyai tulang belakang. Tingkat takson yang paling tinggi adalah kingdom Animalia, yang mencangkup semua jenis Hewan. c Klasifikasi Berdasarkan Struktur Klasifikasi ini berdasarkan pada kerangka molekuler dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas yaitu 1. Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak. Contoh asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya 2. Senyawa alisiklik atau sikloalifatik Contoh terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida 3. Senyawa aromatik atau benzenoid Contohnya golongan fenolat dan golongan kuinon 4. Senyawa heterosiklik Contoh alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti Karena klasifikasi ini hanyalah superfisial, maka tidak mengherankan jika suatu senyawa organik bahan alam tertentu dapat dimasukkan kedua kelas berlainan. Contohnya geraniol, farsenol, dan skualen, termasuk kelas senyawa alifatik rantai terbuka, timol termasuk senyawa aromatik. Namun, keempat senyawa tersebut merupakan anggota dari kelas terpenoida dan steroida. d Klasifikasi Berdasarkan Sifat Biokimia dan Persebarannya 1. Sistem Dua Kingdom Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles Yunani. Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia. Kingdom Plantae kerajaan tumbuhan, meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Kingdom Animalia kerajaan hewan, meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan idak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. 2. Sistem Tiga Kingdom Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Namun demikian ada juga yang mengembangkan klasifikasi tiga kingdom yang berbeda. Misalnya Haeckel pada tahun 1866 mengusulkan makhluk hidup dikelompokkan menjadi tiga kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup yang tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki membran inti, dan memiliki organel. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, ganggang, dan jamur. Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri dari lumut dan tumbuhan berpembuluh. 3. Sistem Empat Kingdom Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom. 4. Sistem Lima Kingdom Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia. Ciri-ciri yang mendasari pengelompokan 5 Kingdom Perbedaan Monera Protista Fungi Plantae Animalia Tipe sel Jumlah sel Pergerakan Nutrisi Prokariot Satu sel Beberapa bergerak berpindah tempat Beberapa anggotanya dapat membuat makanan sendiri yang lain memperolehnya dari makhluk hidup lain Eukariot Satu sel Banyak sel Beberapa bergerak berpindah tempat Beberapa anggotanya dapat membuat makanan sendiri yang lain memperolehnya dari makhluk hidup lain Eukariot Satu sel Banyak sel Tidak dapat bergerak berpindah tempat Seluruh anggotanya mendapatkan makanan dari organisme lain Eukariot Banyak sel Tidak dapat bergerak berpindah tempat Anggota anggotanya dapat membuat makanan sendiri Eukariot Banyak sel Beberapa bergerak berpindah tempat Anggotanya makan tumbuhan atau hewan lain Disamping menggunakan ciri fisik hewan ilmuan saat ini meneliti atau menguji DNA hewan - hewan untuk pengklasifikasian. 1. Sistem Penamaan Orang yang berjasa dalam pemberian nama ilmiah untuk jenis makhluk hidup ini adalah Carolus Linnaeus. Cara pemberian nama itu disebut binomial nomenklatur atau tata nama binomial. Binomial Nomenklatur adalah penamaan dengan dua kata latin atau yang dilatinkan. Aturan tata nama tersebut adalah sebagai berikut. 1 Kata pertama adalah genusnya dan kata kedua adalah petunjuk jenisnya. 2 Huruf pertama nama genus menggunakan huruf besar, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis menggunakan huruf kecil. 3 Nama genus dan petunjuk jenis harus digaris bawahi secara terputus atau dicetak dengan huruf miring. Contoh Musa Paradisiaca L. Genus Penunjuk Spesies Penemu 2. Kunci Dikotomi Menurut Rifai 1976, berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi, yaitu kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Yang akan dibahas di sini adalah kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua atau adakalanya beberapa baris yang disebut penuntun dan berisi cirri ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis harus mengikuti baitbait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun. Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik kunci indent dan kunci paralel. Pada kunci bertakik maka penuntun penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir menjarak pada jarak tertentu dari pinggir, tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah berjauhan. Dengan demikian maka unsur-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Penuntun-penuntun kunci parallel yang sebait ditempatkan secara berurutan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java yang di tulis oleh backer dan beckuizen van dan brink semuanya di tulis bentuk kunci pariabel. Tanaman Annona sp dengan Ciri-Ciri Pohon Tegak, Dengan Bunga Berbeda Dengan Avul Terdapat Pada Masing-Masing Karpel D. Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup a. Persebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni 1. Faktor Lingkungan Dua faktor lingkungan utama yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik / tidak hidup daratan, perairan, dan lintang geografis dan biotik/ hidup tumbuhan, hewan dan jasad renik mikroorganisme. 2. Faktor Sejarah Geologi Saat dunia masih bersatu dalam bentuk Pangaea, kira-kira 200 juta tahun lalu, suatu spesies berada dalam pada daerah dan bentuk yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu benua-benua mulai memisahkan diri. Spesies-spesies yang awalnya hidup dalam daratan yang sama kemudian terpisah. Spesies yang terpisah tersebut masing-masing mendapatkan lingkungan yang berbeda. Spesies yang terpisah tersebut mulai beradaptasi dan mengubah bentuk dan fungsi tubuhnya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dengan demikian karena perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya maka terbentuklah subspesies. 3. Faktor Penghambat Fisik Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier isolasi geografi seperti daratan land barrier, perairan water barrier, dan penggentingan daratan isthmus. Contohnya adalah gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan. 4. Persebaran Tumbuhan dan Hewan Garis lintang bumi lattude menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi altitude juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda- beda. Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis zoogeografis. Di bumi, daerah persebaran hewan zoogeografi dibedakan menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu 1 Palearktik palearctic yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan Gurun Sahara sebelah Utara, 2 Nearktik nearctic yaitu Amerika Utara, 3 Neotropis neotropical yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4 Oriental meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan, 5 Etiopia ethiopian yaitu Afrika, 6 Australia australian meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya. b. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup Menurut suatu teori, organisme sekarang adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan adalah suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi molekul-molekul yang ada. Bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal itu tersebut menjadi makhluk hidup bersel banyak? Salah satu dugaan ini adalah yaitu Biosfer suatu dunia kehidupan di Bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energy yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut. Hukum Termodinamika I Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya. Contohnya Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanis berubah menjadi energi panas. Hukum Termodinamika II Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian kearah yang paling tidak teratur Berkaitan dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem. Kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cendrung kearah kerusakan yang paling parah. Sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri, sedangkan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi. Perkembangan lain, yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme, sehingga akan membentuk kalori. Dengan alasan yang sama pula terjadi gejala perkembangan menuju kearah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang dinamakan rganisme bersel banyak seperti halnya organisme uniselluler, organisme multiselluler ini berkembang menjadi beraneka ragam organisasi lainnya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keanekaragaman Makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terhadap berbagai macam bentuk, variasi, penampilan serta sifat makhluk hidup di dunia dan dengan persebarannya di berbagai belahan bumi merupakan senjata makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup. B. Saran Begitu banyak keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini. Mengenali banyak jenis-jenisnya mungkin hanya akan menjadi tugas sebagian orang di bumi ini, akan tetapi, menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup setiap makhluk hidup di dunia ini adalah tugas kita semua sebagai manusia, sebagai makhluk hidup yang memiliki kekuasaan di bumi ini. Meskipun begitu, dengan mengetahui dan memahami tentang keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini, maka akan membuat seseorang menyadari bahwa kekayaan hayati di dunia ini harus dijaga agar terus membawa keseimbangan di muka bumi ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam membedakan jenis-jenis dari makhluk hidup yang sangat banyak sekali, maka perlulah menemukan cara untuk membedakan berbagai makhluk hidup tersebut, baik itu makhluk hidup yang jauh sekali bedanya hingga makhluk hidup yang memiliki kemiripan yang hampir sama, sebagai bentuk pengidentifikasian berbagai makhluk hidup di muka bumi ini. Maka inilah yang menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dalam banyaknya keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini. Pun juga dapat disadari bahwa, tiap-tiap daerah di muka bumi ini memiliki keanekaragaman hayati yang memiliki ciri-ciri khas sesuai dengan tempatnya tinggal, seperti penguin yang hidup di kutub utara, onta yang hidup di gurun pasir, ayam yang hidup di daratan, eceng gondok yang hidup di air, kurma yang hidup padang pasir. Di sini lah pula peran pembahasan mengenai persebaran makhluk hidup di dunia ini. B. Rumusan Masalah a. Jelaskan mengenai Biosfer dan Makhluk Hidup ? b. Bagaimana Asal Mula Kehidupan Manusia ? c. Jelaskan Keanekaragaman Makhluk Hidup ? d. Bagaimana Persebaran dan Sejarah Makhluk Hidup ? C. Tujuan Penyusunan Makalah a. Diajukan sebagai tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar IAD b. Dapat mengetahui biosfer dan makhluk hidup c. Dapat mengetahui asal mula kehidupan manusia d. Dapat menjelaskan mengenai keberagaman makhluk hidup e. Dapat menjelaskan persebaran dan sejarah makhluk hidup D. Manfaat Penyusunan Makalah Adapun manfaat penyusunan makalah ini yakni dapat menambah wawasan guna lebih mendalami mengenai materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya. BAB II PEMBAHASAN A. Biosfer dan Makhluk Hidup Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau, sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah bahan bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk terbentuk system hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya. Tempat dan system itulah yang disebut biosfer. Biosfer sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu 1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Litosfer adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang panas magma. Litosfer terdiri dari komponen primer seperti Mineral, Batuan, Fluida. 2. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan. Hidrosfer meliputi 71 persen dari permukaan bumi yg merupakan air. Yang paling besar ini adalah samudra-samudra, yang berisi di atas 97 persen dari semua Air di atas bumi. Gletser-gletser dan selubung es yang kutub berisi lebih sedikit 2 persen dari air Bumi dalam wujud es yang padat. Hanya sekitar 06 persen adalah sebenarnya sebagai groundwater. 3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih km dari permukaan bumi. Atmosfer terdiri dari a Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. b Stratosfer merupakan lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan dibawah mesosfer. c Mesosfer merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. d Termosfer ionosfer. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek e Eksosfer atau Desifasister Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atomatom secara tidak beraturan. B. Asal Mula Kehidupan Manusia Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan “makhluk hidup”, agak sulit dijawab secara sederhana, kita dapat membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati dengan mengetahui ciri-cirinya, dibawah ini ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, yaitu a. Bernafas b. memerlukan makanan/ nutrisi c. bergerak d. tumbuh dan berkembang e. berkembang biak/reproduksi f. menyesuaikan diri terhadap lingkungannya /beradaptasi g. peka terhadap rangsang/ irritabilitas Sebelum makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi,yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisik saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan bagaimana makhluk hidup itu menghuni bumi itu? Berikut beberapa teorinya, yaitu antara lain 1 Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh Aristoteles 384-322 SM. Dengan percobaannya sebagai berikut tabung reaksi diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu, ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan. Teori ini didukung oleh Antoni Van Leuwenhoek 1632-1723M dengan temuan mikroskopnya, ia dapat melihat adanya makhluk yang sangat kecil ukurannya yang diamil dari air hujan dan air rendaman jerami. Berdasarkan penelitiannya tersebut, Leuwenhoek berpendapat bahwa makhluk yang sangat kecil itu berasal dari air. 2 Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi 1626-1697M dengan daging yang disimpan di dalam stoples tabung kaca dan Lazarro Spallanzani 1729-1799M dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol atau tabung reaksi. Percobaan dari Spallanzani adalah sebagai berikut 3 model, yang tabung I tertutup rapat, II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III terbuka. Hasilnya ternyata tabung I tidak terdapat makhluk kecil, II ada tetapi sedikit, III banyak makhluk kecil, dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa makhluk hidup bukan berasal dari benda mati, tetapi berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya. Tetapi karena hasil percobaan itu dianggap tidak memungkinkan adanya gaya hidup, maka kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur, dengan memakai air kaldu yang dimasukkan kedalam bejana berbentuk labu yang ditutup dengan diberi pipa berbentuk seperti leher angsa, ternyata terbukti tidak terdapat makhluk kecil. Sehingga disimpulkan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya, atau Omne Vivum Ex Ovo Omne Ovum Ex Vivo. 3 Teori Urey, dicetuskan oleh Harold Urey. Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana CH4, amonia NH3, gas hidrogen H2 dan uap air H2O, keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula. Teori ini diuji coba di laboratorium oleh mahasiswa Urey yang bernama Stanley miller, dalam percobaannya Miller berhasil membuktikan bahwa apabila bunga api listrik yang berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi diberikan ke dalam saluran yang di dalamnya mengalir campuran metana CH4, amonia NH3, gas hidrogen H2 dan uap air H2O hasilnya adalah sejenis asam amino. Asam amino itu sendiri adalah komponen dasar protein yang merupakan zat penting untuk membentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar kehidupan. C. Keanekaragaman Makhluk Hidup a. Penyebab Keanekaragaman Mahluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme evolusi. Evolusi merupakan Perubahan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode genetik mutasi. Kode genetik yang paling sesuai dengan keadaan lingkungan akan mendapatkan peluang ang lebih besar untuk berkembang. Organisme yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya dapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mampu beraptasi akan punah. Inilah yang disebut dengan seleksi alam natural selection. b. Klasifikasi Makhluk Hidup a Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne 1707-1778, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus. Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah 1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, 2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain, 3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup, 4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama. Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain 1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam, 2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup, 3. Klasifikasi memudahkan komunikasi Para ahli biologi masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae sistem Alam yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup yakni 1. Pencandraan identifikasi Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi. 2. Pengelompokan Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. 3. Pemberian nama takson Selanjutnya kelompok - kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. b Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Dalam klasifikasi makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beranekaragam dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi. Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi tumbuhan dan hewan antara lain Kingdom Plantae Kingdom Animalia Divisi division Filum fhylum Kelas classis Kelas Bangsa ordo Ordo Suku familia Familia Marga genus Genus Jenis spesies Spesies Sebagai contoh kucing hutan dan kucing rumah memiliki ordo yang sama, yaitu karnivora. Seluruh karnivora mempunyai kesamaan struktur dan fungsi gigi. Dua hewan tersebut memiliki kelas yang sama, yaitu mamalia. Mamalia memiliki rambut penutup tubuh dan menyusui anaknya. Fillum chordata adalah tingkat takson yang lebih besar dimana kedua kucing tersebut masuk di dalamnya bersama dengan hewan lain yang mempunyai tulang belakang. Tingkat takson yang paling tinggi adalah kingdom Animalia, yang mencangkup semua jenis Hewan. c Klasifikasi Berdasarkan Struktur Klasifikasi ini berdasarkan pada kerangka molekuler dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas yaitu 1. Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak. Contoh asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya 2. Senyawa alisiklik atau sikloalifatik Contoh terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida 3. Senyawa aromatik atau benzenoid Contohnya golongan fenolat dan golongan kuinon 4. Senyawa heterosiklik Contoh alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti Karena klasifikasi ini hanyalah superfisial, maka tidak mengherankan jika suatu senyawa organik bahan alam tertentu dapat dimasukkan kedua kelas berlainan. Contohnya geraniol, farsenol, dan skualen, termasuk kelas senyawa alifatik rantai terbuka, timol termasuk senyawa aromatik. Namun, keempat senyawa tersebut merupakan anggota dari kelas terpenoida dan steroida. d Klasifikasi Berdasarkan Sifat Biokimia dan Persebarannya 1. Sistem Dua Kingdom Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles Yunani. Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia. Kingdom Plantae kerajaan tumbuhan, meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Kingdom Animalia kerajaan hewan, meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan idak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. 2. Sistem Tiga Kingdom Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Namun demikian ada juga yang mengembangkan klasifikasi tiga kingdom yang berbeda. Misalnya Haeckel pada tahun 1866 mengusulkan makhluk hidup dikelompokkan menjadi tiga kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup yang tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki membran inti, dan memiliki organel. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, ganggang, dan jamur. Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri dari lumut dan tumbuhan berpembuluh. 3. Sistem Empat Kingdom Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom. 4. Sistem Lima Kingdom Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia. Ciri-ciri yang mendasari pengelompokan 5 Kingdom Perbedaan Monera Protista Fungi Plantae Animalia Tipe sel Jumlah sel Pergerakan Nutrisi Prokariot Satu sel Beberapa bergerak berpindah tempat Beberapa anggotanya dapat membuat makanan sendiri yang lain memperolehnya dari makhluk hidup lain Eukariot Satu sel Banyak sel Beberapa bergerak berpindah tempat Beberapa anggotanya dapat membuat makanan sendiri yang lain memperolehnya dari makhluk hidup lain Eukariot Satu sel Banyak sel Tidak dapat bergerak berpindah tempat Seluruh anggotanya mendapatkan makanan dari organisme lain Eukariot Banyak sel Tidak dapat bergerak berpindah tempat Anggota anggotanya dapat membuat makanan sendiri Eukariot Banyak sel Beberapa bergerak berpindah tempat Anggotanya makan tumbuhan atau hewan lain Disamping menggunakan ciri fisik hewan ilmuan saat ini meneliti atau menguji DNA hewan - hewan untuk pengklasifikasian. 1. Sistem Penamaan Orang yang berjasa dalam pemberian nama ilmiah untuk jenis makhluk hidup ini adalah Carolus Linnaeus. Cara pemberian nama itu disebut binomial nomenklatur atau tata nama binomial. Binomial Nomenklatur adalah penamaan dengan dua kata latin atau yang dilatinkan. Aturan tata nama tersebut adalah sebagai berikut. 1 Kata pertama adalah genusnya dan kata kedua adalah petunjuk jenisnya. 2 Huruf pertama nama genus menggunakan huruf besar, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis menggunakan huruf kecil. 3 Nama genus dan petunjuk jenis harus digaris bawahi secara terputus atau dicetak dengan huruf miring. Contoh Musa Paradisiaca L. Genus Penunjuk Spesies Penemu 2. Kunci Dikotomi Menurut Rifai 1976, berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi, yaitu kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Yang akan dibahas di sini adalah kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua atau adakalanya beberapa baris yang disebut penuntun dan berisi cirri ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis harus mengikuti baitbait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun. Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik kunci indent dan kunci paralel. Pada kunci bertakik maka penuntun penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir menjarak pada jarak tertentu dari pinggir, tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah berjauhan. Dengan demikian maka unsur-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Penuntun-penuntun kunci parallel yang sebait ditempatkan secara berurutan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java yang di tulis oleh backer dan beckuizen van dan brink semuanya di tulis bentuk kunci pariabel. Tanaman Annona sp dengan Ciri-Ciri Pohon Tegak, Dengan Bunga Berbeda Dengan Avul Terdapat Pada Masing-Masing Karpel D. Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup a. Persebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni 1. Faktor Lingkungan Dua faktor lingkungan utama yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik / tidak hidup daratan, perairan, dan lintang geografis dan biotik/ hidup tumbuhan, hewan dan jasad renik mikroorganisme. 2. Faktor Sejarah Geologi Saat dunia masih bersatu dalam bentuk Pangaea, kira-kira 200 juta tahun lalu, suatu spesies berada dalam pada daerah dan bentuk yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu benua-benua mulai memisahkan diri. Spesies-spesies yang awalnya hidup dalam daratan yang sama kemudian terpisah. Spesies yang terpisah tersebut masing-masing mendapatkan lingkungan yang berbeda. Spesies yang terpisah tersebut mulai beradaptasi dan mengubah bentuk dan fungsi tubuhnya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dengan demikian karena perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya maka terbentuklah subspesies. 3. Faktor Penghambat Fisik Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier isolasi geografi seperti daratan land barrier, perairan water barrier, dan penggentingan daratan isthmus. Contohnya adalah gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan. 4. Persebaran Tumbuhan dan Hewan Garis lintang bumi lattude menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi altitude juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda- beda. Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis zoogeografis. Di bumi, daerah persebaran hewan zoogeografi dibedakan menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu 1 Palearktik palearctic yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan Gurun Sahara sebelah Utara, 2 Nearktik nearctic yaitu Amerika Utara, 3 Neotropis neotropical yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4 Oriental meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan, 5 Etiopia ethiopian yaitu Afrika, 6 Australia australian meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya. b. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup Menurut suatu teori, organisme sekarang adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan adalah suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi molekul-molekul yang ada. Bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal itu tersebut menjadi makhluk hidup bersel banyak? Salah satu dugaan ini adalah yaitu Biosfer suatu dunia kehidupan di Bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energy yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut. Hukum Termodinamika I Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya. Contohnya Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanis berubah menjadi energi panas. Hukum Termodinamika II Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian kearah yang paling tidak teratur Berkaitan dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem. Kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cendrung kearah kerusakan yang paling parah. Sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri, sedangkan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi. Perkembangan lain, yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme, sehingga akan membentuk kalori. Dengan alasan yang sama pula terjadi gejala perkembangan menuju kearah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang dinamakan rganisme bersel banyak seperti halnya organisme uniselluler, organisme multiselluler ini berkembang menjadi beraneka ragam organisasi lainnya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keanekaragaman Makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terhadap berbagai macam bentuk, variasi, penampilan serta sifat makhluk hidup di dunia dan dengan persebarannya di berbagai belahan bumi merupakan senjata makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup. B. Saran Begitu banyak keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini. Mengenali banyak jenis-jenisnya mungkin hanya akan menjadi tugas sebagian orang di bumi ini, akan tetapi, menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup setiap makhluk hidup di dunia ini adalah tugas kita semua sebagai manusia, sebagai makhluk hidup yang memiliki kekuasaan di bumi ini. Meskipun begitu, dengan mengetahui dan memahami tentang keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini, maka akan membuat seseorang menyadari bahwa kekayaan hayati di dunia ini harus dijaga agar terus membawa keseimbangan di muka bumi ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam membedakan jenis-jenis dari makhluk hidup yang sangat banyak sekali, maka perlulah menemukan cara untuk membedakan berbagai makhluk hidup tersebut, baik itu makhluk hidup yang jauh sekali bedanya hingga makhluk hidup yang memiliki kemiripan yang hampir sama, sebagai bentuk pengidentifikasian berbagai makhluk hidup di muka bumi ini. Maka inilah yang menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dalam banyaknya keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini. Pun juga dapat disadari bahwa, tiap-tiap daerah di muka bumi ini memiliki keanekaragaman hayati yang memiliki ciri-ciri khas sesuai dengan tempatnya tinggal, seperti penguin yang hidup di kutub utara, onta yang hidup di gurun pasir, ayam yang hidup di daratan, eceng gondok yang hidup di air, kurma yang hidup padang pasir. Di sini lah pula peran pembahasan mengenai persebaran makhluk hidup di dunia ini. B. Rumusan Masalah a. Jelaskan mengenai Biosfer dan Makhluk Hidup ? b. Bagaimana Asal Mula Kehidupan Manusia ? c. Jelaskan Keanekaragaman Makhluk Hidup ? d. Bagaimana Persebaran dan Sejarah Makhluk Hidup ? C. Tujuan Penyusunan Makalah a. Diajukan sebagai tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar IAD b. Dapat mengetahui biosfer dan makhluk hidup c. Dapat mengetahui asal mula kehidupan manusia d. Dapat menjelaskan mengenai keberagaman makhluk hidup e. Dapat menjelaskan persebaran dan sejarah makhluk hidup D. Manfaat Penyusunan Makalah Adapun manfaat penyusunan makalah ini yakni dapat menambah wawasan guna lebih mendalami mengenai materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya. BAB II PEMBAHASAN A. Biosfer dan Makhluk Hidup Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau, sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah bahan bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk terbentuk system hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya. Tempat dan system itulah yang disebut biosfer. Biosfer sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu 1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Litosfer adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang panas magma. Litosfer terdiri dari komponen primer seperti Mineral, Batuan, Fluida. 2. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan. Hidrosfer meliputi 71 persen dari permukaan bumi yg merupakan air. Yang paling besar ini adalah samudra-samudra, yang berisi di atas 97 persen dari semua Air di atas bumi. Gletser-gletser dan selubung es yang kutub berisi lebih sedikit 2 persen dari air Bumi dalam wujud es yang padat. Hanya sekitar 06 persen adalah sebenarnya sebagai groundwater. 3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih km dari permukaan bumi. Atmosfer terdiri dari a Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. b Stratosfer merupakan lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan dibawah mesosfer. c Mesosfer merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. d Termosfer ionosfer. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek e Eksosfer atau Desifasister Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atomatom secara tidak beraturan. B. Asal Mula Kehidupan Manusia Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan “makhluk hidup”, agak sulit dijawab secara sederhana, kita dapat membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati dengan mengetahui ciri-cirinya, dibawah ini ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, yaitu a. Bernafas b. memerlukan makanan/ nutrisi c. bergerak d. tumbuh dan berkembang e. berkembang biak/reproduksi f. menyesuaikan diri terhadap lingkungannya /beradaptasi g. peka terhadap rangsang/ irritabilitas Sebelum makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi,yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisik saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan bagaimana makhluk hidup itu menghuni bumi itu? Berikut beberapa teorinya, yaitu antara lain 1 Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh Aristoteles 384-322 SM. Dengan percobaannya sebagai berikut tabung reaksi diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu, ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan. Teori ini didukung oleh Antoni Van Leuwenhoek 1632-1723M dengan temuan mikroskopnya, ia dapat melihat adanya makhluk yang sangat kecil ukurannya yang diamil dari air hujan dan air rendaman jerami. Berdasarkan penelitiannya tersebut, Leuwenhoek berpendapat bahwa makhluk yang sangat kecil itu berasal dari air. 2 Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi 1626-1697M dengan daging yang disimpan di dalam stoples tabung kaca dan Lazarro Spallanzani 1729-1799M dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol atau tabung reaksi. Percobaan dari Spallanzani adalah sebagai berikut 3 model, yang tabung I tertutup rapat, II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III terbuka. Hasilnya ternyata tabung I tidak terdapat makhluk kecil, II ada tetapi sedikit, III banyak makhluk kecil, dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa makhluk hidup bukan berasal dari benda mati, tetapi berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya. Tetapi karena hasil percobaan itu dianggap tidak memungkinkan adanya gaya hidup, maka kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur, dengan memakai air kaldu yang dimasukkan kedalam bejana berbentuk labu yang ditutup dengan diberi pipa berbentuk seperti leher angsa, ternyata terbukti tidak terdapat makhluk kecil. Sehingga disimpulkan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya, atau Omne Vivum Ex Ovo Omne Ovum Ex Vivo. 3 Teori Urey, dicetuskan oleh Harold Urey. Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana CH4, amonia NH3, gas hidrogen H2 dan uap air H2O, keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula. Teori ini diuji coba di laboratorium oleh mahasiswa Urey yang bernama Stanley miller, dalam percobaannya Miller berhasil membuktikan bahwa apabila bunga api listrik yang berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi diberikan ke dalam saluran yang di dalamnya mengalir campuran metana CH4, amonia NH3, gas hidrogen H2 dan uap air H2O hasilnya adalah sejenis asam amino. Asam amino itu sendiri adalah komponen dasar protein yang merupakan zat penting untuk membentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar kehidupan. C. Keanekaragaman Makhluk Hidup a. Penyebab Keanekaragaman Mahluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme evolusi. Evolusi merupakan Perubahan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode genetik mutasi. Kode genetik yang paling sesuai dengan keadaan lingkungan akan mendapatkan peluang ang lebih besar untuk berkembang. Organisme yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya dapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mampu beraptasi akan punah. Inilah yang disebut dengan seleksi alam natural selection. b. Klasifikasi Makhluk Hidup a Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne 1707-1778, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus. Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah 1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, 2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain, 3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup, 4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama. Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain 1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam, 2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup, 3. Klasifikasi memudahkan komunikasi Para ahli biologi masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae sistem Alam yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup yakni 1. Pencandraan identifikasi Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi. 2. Pengelompokan Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. 3. Pemberian nama takson Selanjutnya kelompok - kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. b Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Dalam klasifikasi makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beranekaragam dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi. Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi tumbuhan dan hewan antara lain Kingdom Plantae Kingdom Animalia Divisi division Filum fhylum Kelas classis Kelas Bangsa ordo Ordo Suku familia Familia Marga genus Genus Jenis spesies Spesies Sebagai contoh kucing hutan dan kucing rumah memiliki ordo yang sama, yaitu karnivora. Seluruh karnivora mempunyai kesamaan struktur dan fungsi gigi. Dua hewan tersebut memiliki kelas yang sama, yaitu mamalia. Mamalia memiliki rambut penutup tubuh dan menyusui anaknya. Fillum chordata adalah tingkat takson yang lebih besar dimana kedua kucing tersebut masuk di dalamnya bersama dengan hewan lain yang mempunyai tulang belakang. Tingkat takson yang paling tinggi adalah kingdom Animalia, yang mencangkup semua jenis Hewan. c Klasifikasi Berdasarkan Struktur Klasifikasi ini berdasarkan pada kerangka molekuler dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas yaitu 1. Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak. Contoh asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya 2. Senyawa alisiklik atau sikloalifatik Contoh terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida 3. Senyawa aromatik atau benzenoid Contohnya golongan fenolat dan golongan kuinon 4. Senyawa heterosiklik Contoh alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti Karena klasifikasi ini hanyalah superfisial, maka tidak mengherankan jika suatu senyawa organik bahan alam tertentu dapat dimasukkan kedua kelas berlainan. Contohnya geraniol, farsenol, dan skualen, termasuk kelas senyawa alifatik rantai terbuka, timol termasuk senyawa aromatik. Namun, keempat senyawa tersebut merupakan anggota dari kelas terpenoida dan steroida. d Klasifikasi Berdasarkan Sifat Biokimia dan Persebarannya 1. Sistem Dua Kingdom Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles Yunani. Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia. Kingdom Plantae kerajaan tumbuhan, meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Kingdom Animalia kerajaan hewan, meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan idak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. 2. Sistem Tiga Kingdom Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Namun demikian ada juga yang mengembangkan klasifikasi tiga kingdom yang berbeda. Misalnya Haeckel pada tahun 1866 mengusulkan makhluk hidup dikelompokkan menjadi tiga kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup yang tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki membran inti, dan memiliki organel. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, ganggang, dan jamur. Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri dari lumut dan tumbuhan berpembuluh. 3. Sistem Empat Kingdom Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom. 4. Sistem Lima Kingdom Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia. Ciri-ciri yang mendasari pengelompokan 5 Kingdom Perbedaan Monera Protista Fungi Plantae Animalia Tipe sel Jumlah sel Pergerakan Nutrisi Prokariot Satu sel Beberapa bergerak berpindah tempat Beberapa anggotanya dapat membuat makanan sendiri yang lain memperolehnya dari makhluk hidup lain Eukariot Satu sel Banyak sel Beberapa bergerak berpindah tempat Beberapa anggotanya dapat membuat makanan sendiri yang lain memperolehnya dari makhluk hidup lain Eukariot Satu sel Banyak sel Tidak dapat bergerak berpindah tempat Seluruh anggotanya mendapatkan makanan dari organisme lain Eukariot Banyak sel Tidak dapat bergerak berpindah tempat Anggota anggotanya dapat membuat makanan sendiri Eukariot Banyak sel Beberapa bergerak berpindah tempat Anggotanya makan tumbuhan atau hewan lain Disamping menggunakan ciri fisik hewan ilmuan saat ini meneliti atau menguji DNA hewan - hewan untuk pengklasifikasian. 1. Sistem Penamaan Orang yang berjasa dalam pemberian nama ilmiah untuk jenis makhluk hidup ini adalah Carolus Linnaeus. Cara pemberian nama itu disebut binomial nomenklatur atau tata nama binomial. Binomial Nomenklatur adalah penamaan dengan dua kata latin atau yang dilatinkan. Aturan tata nama tersebut adalah sebagai berikut. 1 Kata pertama adalah genusnya dan kata kedua adalah petunjuk jenisnya. 2 Huruf pertama nama genus menggunakan huruf besar, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis menggunakan huruf kecil. 3 Nama genus dan petunjuk jenis harus digaris bawahi secara terputus atau dicetak dengan huruf miring. Contoh Musa Paradisiaca L. Genus Penunjuk Spesies Penemu 2. Kunci Dikotomi Menurut Rifai 1976, berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi, yaitu kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Yang akan dibahas di sini adalah kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua atau adakalanya beberapa baris yang disebut penuntun dan berisi cirri ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis harus mengikuti baitbait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun. Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik kunci indent dan kunci paralel. Pada kunci bertakik maka penuntun penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir menjarak pada jarak tertentu dari pinggir, tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah berjauhan. Dengan demikian maka unsur-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Penuntun-penuntun kunci parallel yang sebait ditempatkan secara berurutan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java yang di tulis oleh backer dan beckuizen van dan brink semuanya di tulis bentuk kunci pariabel. Tanaman Annona sp dengan Ciri-Ciri Pohon Tegak, Dengan Bunga Berbeda Dengan Avul Terdapat Pada Masing-Masing Karpel D. Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup a. Persebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni 1. Faktor Lingkungan Dua faktor lingkungan utama yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik / tidak hidup daratan, perairan, dan lintang geografis dan biotik/ hidup tumbuhan, hewan dan jasad renik mikroorganisme. 2. Faktor Sejarah Geologi Saat dunia masih bersatu dalam bentuk Pangaea, kira-kira 200 juta tahun lalu, suatu spesies berada dalam pada daerah dan bentuk yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu benua-benua mulai memisahkan diri. Spesies-spesies yang awalnya hidup dalam daratan yang sama kemudian terpisah. Spesies yang terpisah tersebut masing-masing mendapatkan lingkungan yang berbeda. Spesies yang terpisah tersebut mulai beradaptasi dan mengubah bentuk dan fungsi tubuhnya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dengan demikian karena perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya maka terbentuklah subspesies. 3. Faktor Penghambat Fisik Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier isolasi geografi seperti daratan land barrier, perairan water barrier, dan penggentingan daratan isthmus. Contohnya adalah gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan. 4. Persebaran Tumbuhan dan Hewan Garis lintang bumi lattude menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi altitude juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda- beda. Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis zoogeografis. Di bumi, daerah persebaran hewan zoogeografi dibedakan menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu 1 Palearktik palearctic yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan Gurun Sahara sebelah Utara, 2 Nearktik nearctic yaitu Amerika Utara, 3 Neotropis neotropical yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4 Oriental meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan, 5 Etiopia ethiopian yaitu Afrika, 6 Australia australian meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya. b. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup Menurut suatu teori, organisme sekarang adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan adalah suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi molekul-molekul yang ada. Bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal itu tersebut menjadi makhluk hidup bersel banyak? Salah satu dugaan ini adalah yaitu Biosfer suatu dunia kehidupan di Bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energy yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut. Hukum Termodinamika I Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya. Contohnya Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanis berubah menjadi energi panas. Hukum Termodinamika II Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian kearah yang paling tidak teratur Berkaitan dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem. Kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cendrung kearah kerusakan yang paling parah. Sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri, sedangkan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi. Perkembangan lain, yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme, sehingga akan membentuk kalori. Dengan alasan yang sama pula terjadi gejala perkembangan menuju kearah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang dinamakan rganisme bersel banyak seperti halnya organisme uniselluler, organisme multiselluler ini berkembang menjadi beraneka ragam organisasi lainnya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keanekaragaman Makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terhadap berbagai macam bentuk, variasi, penampilan serta sifat makhluk hidup di dunia dan dengan persebarannya di berbagai belahan bumi merupakan senjata makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup. B. Saran Begitu banyak keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini. Mengenali banyak jenis-jenisnya mungkin hanya akan menjadi tugas sebagian orang di bumi ini, akan tetapi, menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup setiap makhluk hidup di dunia ini adalah tugas kita semua sebagai manusia, sebagai makhluk hidup yang memiliki kekuasaan di bumi ini. Meskipun begitu, dengan mengetahui dan memahami tentang keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini, maka akan membuat seseorang menyadari bahwa kekayaan hayati di dunia ini harus dijaga agar terus membawa keseimbangan di muka bumi ini. DAFTAR PUSTAKA Dr. Ir. Sutarman, Septi Budi Sartika, Ria Wulandari, dkk, Sidoarjo, Buku Ajar Ilmu Kealaman Dasar, UMSIDA PRESS, 2016 Download Free DOCXDownload Free PDFKeanekaragaman Mahkluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Mahkluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Mahkluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Mahkluk Hidup dan PersebarannyaPande SatyariniPapers Ilmu Alamiah Dasar Semester2Related PapersModul pembelajaran Biologi SMA Kelas xOnto HuberView PDFBIOSFER DAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUPNur AfifahView PDFKisi – kisi UAS BiologiGalant AjiView PDFMAKALAH-IAD-BAB-III-IIIRangga AnggaraView PDF" MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA " Ilmu Pengetahuan Alamaya nuragustinaView PDFPanduan Pembelajaran Biologi XFekysan Alya TamaView PDFDiktat Pembelajaran IPA SMK Kelas X Kurikulum KTSP STANDAR KOMPETENSI 1 Memahami Gejala-gejala Alam melalui Pengamatan KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi Objek secara Terencana dan Sistematis untuk memperoleh Informasi Gejala Alam Biotikwieduri yuliantiView PDFSilabus Biologi SMA versitiara ameliacontoh silabusView PDFSilabus Biologi RahmahdiniSilabus Biologi revisi 2016View PDFBse-kelas 10 sma biologi ari sulistyoriniSalsabila AmirView PDF

keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya